{[['']]}
Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, jika kamu mengandaikan ini sebagai
gigi mobil maka franchise balap-balapan paling kesohor di jagat raya ini
sudah mencapai titik laju maksimumnya, tetapi coba tebak? Ia tidak
pernah menunjukan tanda-tanda melambat, bahkan seri ke-7 nya pun sudah
dikonfirmasi akan dibuat ketika seri ke enamnya ini akan dirilis dengan
James Wan (Insidious) duduk di bangku sutradara menggantikan koleganya
sesama Asia, Justin Lin yang sudah menggarap 4 seri terakhirnya.
Ya, Fast & Furious adalah franchise action langka yang semakin kuat di setiap seri terbarunya. Seri pertamanya langsung menggebrak dengan menghadirkan dunia balapan underground bersama parade mobil-mobil modifikasinya yang mentereng plus stunt dan cast yang keren meskipun naskahnya sendiri tidak terlalu Istimewa. Lalu seri keduanya terasa ‘pincang’ tanpa kehadiran Vin Diesel yang emoh untuk kembali dan meninggalkan seorang Paul Walker sendiri. Dan franchise ini kemudian berani memaksakan diri dalam seri ke tiganya; Tokyo Drift tanpa menampilkan satu cast pun dari seri pertamanya dan mempercayakan semuanya pada Lucas Black muda dan aksi drift yang berani, bisa ditebak, hasilnya mengecewakan meskipun box office-nya sendiri tergolong masih bagus.
Nah, di seri ke empatnya semuanya menjadi lebih baik, Diesel-Walker kembali termasuk pemain pendukung lama; Michelle Rodriguez dan Jordana Brewster, hingga kemudian diikuti oleh seri ke limanya, yang juga menjadi seri terbaik Fast & Furious. Jadi ada apa di seri terbarunya ini? Bukankah Toretto dan O’conner serta tim terbaiknya yang sudah kaya raya menyatakan pensiun setelah aksi 100 juta Dollar di Rio?
Ya, kenyataannya itu memang benar, tetapi kali ini bukan sekedar masalah uang. Kedatangan Diplomatic Security Service (DSS) Agen Luke Hobbs (Dwyne Johnson) beserta patner barunya, Riley (Gina Carano) di depan pintu rumah Dom dan mengusik ketenangan montir plontos itu dikarenakan Hobbs yang sudah putus asa meminta bantuan Dom bersama krunya untuk menghentikan sepak terjang mantan tentara khusus Inggris, Owen Shaw yang bolak balik sukses melakukan beberapa perampokan besar tanpa bisa tertangkap.
Tentu saja itu bukan urusan Dom tetapi ketika Hobbs memberikan sebuah bukti bahwa Letty (Michelle Rodriguez), bekas pacar Dom yang telah mati ternyata masih hidup dan menjadi bagian dari Shaw maka tentu saja ini menjadi berbeda. “Ini akan berbeda” seru Dom kepada krunya yang ia kumpulkan kembali.
Ya, meskipun pada dasarnya semuanya masih sama; car chase dashyat, adu jotos dan parade mobil keren yang siap memompa adrenalinmu sampai titik tertinggi, tetapi narasi dari penulis setianya Chris Morgan menjadi sedikit berbeda dari seri-seri sebelumnya. Fast & Furious 6 yang juga punya judul lain Fast Six dan Furious Six menjadi lebih personal karena tidak lagi melibatkan uang di ujung kejar-kejarannya yang kali ini sukses memporak porandakan London, terlebih di saat Dom dihadapkan pada ‘hantu’ Letty yang juga menandakan kembalinya Michelle Rodriguez setelah absen di Fast & Furious 5 (2011).
Intinya, Dom diharapkan membantu Hobbs untuk menangkap penjahat Inggris, imbalannya namanya beserta anak buahnya akan dibersihkan dan ia akan mendapatkan Letty kembali. Ya, itu teorinya, tetapi karkater Owen Shaw yang dipernakan bakal calon Erik Draven baru, Luke Evans bukan karkater villain murahan seperti di seri-seri sebelumnya. Owen Shaw itu adalah kriminal cerdas yang setiap gerakanya selalu berada satu langkah di depan Dom dan kawan-kawan. Ada musuh tangguh yang membuat seri ini menjadi lebih menarik selain aksi kebut-kebutan berani tanpa otaknya yang kali ini bahkan sampai melibatkan tank dan pesawat besar dan porsi komedi yang kebanyakan keluar dari mulut lancang Tyrese Gibson untuk mendinginkan suasana.
Di sisi lain Morgan dengan lihai juga berhasil memberikan benang merah untuk menyambungkan ceritanya dengan seri-seri sebelumnya, terlebih benang merah untuk seri kedepannya yang ia sambungkan dengan kejadian di Tokyo Drift pada akhir ceritanya nanti bersama kejutan besar di post credit-nya.Dan bonus buat para penonton Indonesia tentu saja kehadiran Sersan Jaka, Joe Taslim yang melakukan debut internasionalnya sebagai salah satu kru Shaw yang mematikan.
Skalanya mungkin dinaikan menjadi lebih besar dari pendahulunya, tetapi meskipun kali ini melibatkan narasi personal, catfight seru antara Gina Carano dan Michelle Rodriguez, tank besar yang menggilas banyak mobil bak kerupuk atau kejar-kejaran dengan pesawat di landasan terpanjang di dunia, tetap saja secara keseluruhan keasikan level Fast & Furious 6 masih sedikit berada di bawah seri terdahulunya. Ya, sulit untuk menandingi keasikan lepas tanpa beban personal yang sudah dibuat Lin di seri ke limanya, dan momen puncak yang melibatkan brankas besar yang sukses menghancurkan separuh kota Rio itu memang belum ada tandingannya.
Ya, Fast & Furious adalah franchise action langka yang semakin kuat di setiap seri terbarunya. Seri pertamanya langsung menggebrak dengan menghadirkan dunia balapan underground bersama parade mobil-mobil modifikasinya yang mentereng plus stunt dan cast yang keren meskipun naskahnya sendiri tidak terlalu Istimewa. Lalu seri keduanya terasa ‘pincang’ tanpa kehadiran Vin Diesel yang emoh untuk kembali dan meninggalkan seorang Paul Walker sendiri. Dan franchise ini kemudian berani memaksakan diri dalam seri ke tiganya; Tokyo Drift tanpa menampilkan satu cast pun dari seri pertamanya dan mempercayakan semuanya pada Lucas Black muda dan aksi drift yang berani, bisa ditebak, hasilnya mengecewakan meskipun box office-nya sendiri tergolong masih bagus.
Nah, di seri ke empatnya semuanya menjadi lebih baik, Diesel-Walker kembali termasuk pemain pendukung lama; Michelle Rodriguez dan Jordana Brewster, hingga kemudian diikuti oleh seri ke limanya, yang juga menjadi seri terbaik Fast & Furious. Jadi ada apa di seri terbarunya ini? Bukankah Toretto dan O’conner serta tim terbaiknya yang sudah kaya raya menyatakan pensiun setelah aksi 100 juta Dollar di Rio?
Ya, kenyataannya itu memang benar, tetapi kali ini bukan sekedar masalah uang. Kedatangan Diplomatic Security Service (DSS) Agen Luke Hobbs (Dwyne Johnson) beserta patner barunya, Riley (Gina Carano) di depan pintu rumah Dom dan mengusik ketenangan montir plontos itu dikarenakan Hobbs yang sudah putus asa meminta bantuan Dom bersama krunya untuk menghentikan sepak terjang mantan tentara khusus Inggris, Owen Shaw yang bolak balik sukses melakukan beberapa perampokan besar tanpa bisa tertangkap.
Tentu saja itu bukan urusan Dom tetapi ketika Hobbs memberikan sebuah bukti bahwa Letty (Michelle Rodriguez), bekas pacar Dom yang telah mati ternyata masih hidup dan menjadi bagian dari Shaw maka tentu saja ini menjadi berbeda. “Ini akan berbeda” seru Dom kepada krunya yang ia kumpulkan kembali.
Ya, meskipun pada dasarnya semuanya masih sama; car chase dashyat, adu jotos dan parade mobil keren yang siap memompa adrenalinmu sampai titik tertinggi, tetapi narasi dari penulis setianya Chris Morgan menjadi sedikit berbeda dari seri-seri sebelumnya. Fast & Furious 6 yang juga punya judul lain Fast Six dan Furious Six menjadi lebih personal karena tidak lagi melibatkan uang di ujung kejar-kejarannya yang kali ini sukses memporak porandakan London, terlebih di saat Dom dihadapkan pada ‘hantu’ Letty yang juga menandakan kembalinya Michelle Rodriguez setelah absen di Fast & Furious 5 (2011).
Intinya, Dom diharapkan membantu Hobbs untuk menangkap penjahat Inggris, imbalannya namanya beserta anak buahnya akan dibersihkan dan ia akan mendapatkan Letty kembali. Ya, itu teorinya, tetapi karkater Owen Shaw yang dipernakan bakal calon Erik Draven baru, Luke Evans bukan karkater villain murahan seperti di seri-seri sebelumnya. Owen Shaw itu adalah kriminal cerdas yang setiap gerakanya selalu berada satu langkah di depan Dom dan kawan-kawan. Ada musuh tangguh yang membuat seri ini menjadi lebih menarik selain aksi kebut-kebutan berani tanpa otaknya yang kali ini bahkan sampai melibatkan tank dan pesawat besar dan porsi komedi yang kebanyakan keluar dari mulut lancang Tyrese Gibson untuk mendinginkan suasana.
Di sisi lain Morgan dengan lihai juga berhasil memberikan benang merah untuk menyambungkan ceritanya dengan seri-seri sebelumnya, terlebih benang merah untuk seri kedepannya yang ia sambungkan dengan kejadian di Tokyo Drift pada akhir ceritanya nanti bersama kejutan besar di post credit-nya.Dan bonus buat para penonton Indonesia tentu saja kehadiran Sersan Jaka, Joe Taslim yang melakukan debut internasionalnya sebagai salah satu kru Shaw yang mematikan.
Skalanya mungkin dinaikan menjadi lebih besar dari pendahulunya, tetapi meskipun kali ini melibatkan narasi personal, catfight seru antara Gina Carano dan Michelle Rodriguez, tank besar yang menggilas banyak mobil bak kerupuk atau kejar-kejaran dengan pesawat di landasan terpanjang di dunia, tetap saja secara keseluruhan keasikan level Fast & Furious 6 masih sedikit berada di bawah seri terdahulunya. Ya, sulit untuk menandingi keasikan lepas tanpa beban personal yang sudah dibuat Lin di seri ke limanya, dan momen puncak yang melibatkan brankas besar yang sukses menghancurkan separuh kota Rio itu memang belum ada tandingannya.
SUBTITLE
Posting Komentar