{[['']]}
The Smurfs – sebuah film animasi yang didasarkan dari seri komik Belgia
berjudul sama yang kemudian sempat sangat populer setelah diadaptasi ke
dalam serial televisi pada tahun 1980an – adalah sebuah contoh terbaru
dari bagaimana Gosnell menyajikan sebuah film yang murni ditujukan bagi
sebuah pangsa pasar yang begitu spesifik.
The Smurfs berkisah mengenai sekelompok makhluk kecil berwarna biru yang menamakan diri mereka sebagai… smurfs, dengan masing-masing pribadi diberikan nama berdasarkan karakteristik sikap mereka sehari-hari.
Karena dari itu, penonton akan dikenalkan secara spesifik pada enam karakter smurfs: Papa Smurf (Jonathan Winters) yang bertugas sebagai ayah dan kepala keluarga dari seluruh kelompok smurfs di desa tersebut, Smurfette (Katy Perry) yang merupakan satu-satunya smurfs berjenis kelamin wanita, Brainy Smurf (Fred Armisen) yang menjadi pemikir di kelompoknya, Gutsy Smurf (Alan Cumming) yang sering bertindak nekat dan tanpa pemikiran panjang, Grouchy Smurf (George Lopez) yang sering mengeluh akan keadaan sekitarnya serta Clumsy Smurf (Anton Yelchin) yang memenuhi deskripsi namanya sebagai karakter yang sering berbuat ceroboh.
Semenjak lama, kehidupan para smurfs telah mendapatkan ancaman dari keberadaan seorang penyihir bernama Gargamel (Hank Azaria) yang berniat untuk menculik para smurf dan mengambil kemampuan mereka guna menjadikannya sebagai seorang penyihir terkuat yang pernah ada.
Usaha Gargamel – yang selalu ditemani oleh kucingnya yang sering mencuri perhatian, Azrael (Frank Walker) – hampir mencapai keberhasilan setelah secara tidak sengaja Clumsy Smurf mengarahkan Gargamel ke desa mereka yang sebenarnya telah dilindungi oleh sebuah lapisan kasat mata.
Gargamel hampir saja berhasil menangkap mereka jika saja mereka tidak memilih untuk memasuki sebuah pusaran air gaib… dan kemudian keluar di kota New York. Di kota New York, keenam smurf tersebut tinggal di rumah pasangan Patrick (Neil Patrick Harris) dan Grace (Jayma Mays) yang saat ini sedang menantikan kelahiran anak pertama mereka.
Kedatangan keenam smurf tersebut jelas memberikan sebuah pengaruh baru bagi kediaman Patrick dan Grace, dengan Patrick merasa bahwa kedatangan keenam smurf tersebut membuat kinerjanya di perusahaan kosmetik milik Odile Anjelou (Sofia Vergara) menjadi sangat terganggu.
Papa Smurf sendiri masih berusaha untuk mencari bagaimana caranya agar mereka dapat kembali ke desa mereka yang tenteram. Sementara itu, Gargamel dan Azrael masih terus menyusun rencana agar mereka dapat menangkap dan memanfaatkan kekuatan para smurf.
Seperti yang telah dapat diduga, para smurf, para karakter manusia dan sang penyihir jahat dan kucingnya kemudian saling kejar-kejaran satu sama lain demi mendapatkan keinginannya dan berjalannya plot cerita The Smurfs.
Guyonan-guyonan yang dihadirkan telah digunakan di banyak film yang bertema sama sebelumnya – dan kebanyakan hanya akan mampu berhasil membuat tertawa para penonton muda. Pun begitu dengan jalan ceritanya: The Smurfs mencoba untuk menyelipkan beberapa pesan moral yang terbentuk antara simbiosis yang terjalin antara karakter Patrick dan Grace dengan para smurf.
Harus diakui bukanlah sebuah jalan cerita terburuk yang penonton akan dapatkan, namun tetap saja hadir terlalu datar akibat kurangnya inovasi yang terjadi di sepanjang penceritaan tersebut. Walau seringkali menghadirkan banyak guyonan yang ditujukaan untuk para penonton muda, Gosnell juga sepertinya masih berusaha untuk merengkuh para penonton dewasa yang menemani para penonton muda ketika menyaksikan The Smurfs.
The Smurfs berkisah mengenai sekelompok makhluk kecil berwarna biru yang menamakan diri mereka sebagai… smurfs, dengan masing-masing pribadi diberikan nama berdasarkan karakteristik sikap mereka sehari-hari.
Karena dari itu, penonton akan dikenalkan secara spesifik pada enam karakter smurfs: Papa Smurf (Jonathan Winters) yang bertugas sebagai ayah dan kepala keluarga dari seluruh kelompok smurfs di desa tersebut, Smurfette (Katy Perry) yang merupakan satu-satunya smurfs berjenis kelamin wanita, Brainy Smurf (Fred Armisen) yang menjadi pemikir di kelompoknya, Gutsy Smurf (Alan Cumming) yang sering bertindak nekat dan tanpa pemikiran panjang, Grouchy Smurf (George Lopez) yang sering mengeluh akan keadaan sekitarnya serta Clumsy Smurf (Anton Yelchin) yang memenuhi deskripsi namanya sebagai karakter yang sering berbuat ceroboh.
Semenjak lama, kehidupan para smurfs telah mendapatkan ancaman dari keberadaan seorang penyihir bernama Gargamel (Hank Azaria) yang berniat untuk menculik para smurf dan mengambil kemampuan mereka guna menjadikannya sebagai seorang penyihir terkuat yang pernah ada.
Usaha Gargamel – yang selalu ditemani oleh kucingnya yang sering mencuri perhatian, Azrael (Frank Walker) – hampir mencapai keberhasilan setelah secara tidak sengaja Clumsy Smurf mengarahkan Gargamel ke desa mereka yang sebenarnya telah dilindungi oleh sebuah lapisan kasat mata.
Gargamel hampir saja berhasil menangkap mereka jika saja mereka tidak memilih untuk memasuki sebuah pusaran air gaib… dan kemudian keluar di kota New York. Di kota New York, keenam smurf tersebut tinggal di rumah pasangan Patrick (Neil Patrick Harris) dan Grace (Jayma Mays) yang saat ini sedang menantikan kelahiran anak pertama mereka.
Kedatangan keenam smurf tersebut jelas memberikan sebuah pengaruh baru bagi kediaman Patrick dan Grace, dengan Patrick merasa bahwa kedatangan keenam smurf tersebut membuat kinerjanya di perusahaan kosmetik milik Odile Anjelou (Sofia Vergara) menjadi sangat terganggu.
Papa Smurf sendiri masih berusaha untuk mencari bagaimana caranya agar mereka dapat kembali ke desa mereka yang tenteram. Sementara itu, Gargamel dan Azrael masih terus menyusun rencana agar mereka dapat menangkap dan memanfaatkan kekuatan para smurf.
Seperti yang telah dapat diduga, para smurf, para karakter manusia dan sang penyihir jahat dan kucingnya kemudian saling kejar-kejaran satu sama lain demi mendapatkan keinginannya dan berjalannya plot cerita The Smurfs.
Guyonan-guyonan yang dihadirkan telah digunakan di banyak film yang bertema sama sebelumnya – dan kebanyakan hanya akan mampu berhasil membuat tertawa para penonton muda. Pun begitu dengan jalan ceritanya: The Smurfs mencoba untuk menyelipkan beberapa pesan moral yang terbentuk antara simbiosis yang terjalin antara karakter Patrick dan Grace dengan para smurf.
Harus diakui bukanlah sebuah jalan cerita terburuk yang penonton akan dapatkan, namun tetap saja hadir terlalu datar akibat kurangnya inovasi yang terjadi di sepanjang penceritaan tersebut. Walau seringkali menghadirkan banyak guyonan yang ditujukaan untuk para penonton muda, Gosnell juga sepertinya masih berusaha untuk merengkuh para penonton dewasa yang menemani para penonton muda ketika menyaksikan The Smurfs.
Posting Komentar