{[['']]}
Secara kasar dan dangkal saya akan
menyebut ini sebagai versi lain dari
Inception -nya Nolan. Keduanya sama-
sama menghadirkan sebuah konsep
thriller yang bermain dengan alam
bawah sadar manusia, menguak rahasia
di balik pikiran terdalam dengan
penyajian keren, penuh kelokan tajam
dan kejutan di sana sini, tetapi ini
adalah Danny Boyle, tentu saja kamu
tidak bisa begitu saja menyamakan
apa yang sudah dibuat sutradara
Slumdog Millionaire dan 127 Hours ini
dengan Nolan karena keduanya punya
ciri khas berbeda yang sama jeniusnya.
Berbicara soal istilah “Trance” sendiri menurut mbah Wiki ia digambarkan sebagai sebuah kondisi tidak atau setengah sadar atau kerasukan atau bisa juga genre musik dansa elektronik, tetapi karena kita tidak berbicara horor atau musik, maka yang tersaji di sepanjang 101 menit durasinya adalah pengeritan yang pertama. Tetapi kamu tidak akan benar-benar bertemu dengan hal-hal di 10 menit pertamanya yang diisi dengan salah satu opening terbaik yang pernah dibuat Boyle. Dibuka dengan narasi James McAvoy yang di sini menjadi Simon, kurator lelang benda-benda seni kelas tinggi. Lalu ada perampokan yang dilakukan Franck (Vincent Cassel) dan ungkapan “Don’t be a hero” dan “No piece of art is worth a human life”, namun yang terjadi malah sebaliknya, sebuah kekacauan yang tidak hanya berujung hilangnya sebuah lukisan Goya bernilai 2o juta Pounds tetapi juga amnesia yang dialami Simon.
Masalahnya hanya Simon yang ternyata mengetahui keberadaan lukisan tersebut, dan hanya melalui proses hipnotis yang dilakukan oleh Elizabeth (Rosario Dawson) lukisan itu (kemungkinan) bisa ditemukan. Jika kamu cukup mengenal Danny Boyle, kita tahu bahwa Boyle masih memanjakan dirinya dalam ciri khasnya di sini: Rangkaian flashback, warna- warna cerah, editing enerjik, visual memabukan dan musik-musik trance keren dari langganan Boyle, Rick Smith yang sebelumnya pernah bekerjasama dalam Trainspotting, A Life Less Ordinary, The Beach, dan Sunshine, tetapi di balik teknis cemerlangnya, Boyle juga sukses menerjemahkan skrip cerdas garapan duo Joe Ahearne dan John Hodge (penulis langganan Boyle), hasil adaptasi dari serial televisi Inggris berjudul sama menjadi sebuah sajian heist yang unik dan cepat. Trance menggabungkan narasi tentang perampokan yang gagal dan proses hipnotis yang melibatkan alam bawah sadar manusia, dalam kasus ini adalah pikiran terdalam Simon dan tubuh polis Rosario Dawson, tetapi yang terjadi kemudian ternyata lebih rumit dari sekedar mencari tahu keberadaan sebuah barang hilang ketika ada rahasia besar lain yang tersimpan dalam otak Simon.
Dan pada akhirnya Boyle membawamu ke lapisan-lapisan lebih dalam, mengaburkan batasan antara kenyataan dan sugesti-sugesti hipnotis yang keluar dari mulut manis Dawson yang mengintimidasi, hingga kemudian Boyle meledakan semuanya dengan rentetan twist demi twist mengejutkan yang seperti tidak berujung, bahkan hingga adegan penutupnya. Ya, kamu tidak akan benar-benar tahu apa yang terjadi, mana karakter yang jahat atau yang baik sampai film benar-benar berakhir. Setelah 10 menit pembukaan yang sama memesonanya dengan penampilan James McAvoy, Trance terjermus menjadi thriller rumit dan dalam.
Ketiga karakter utamanya punya porsi yang seimbang, meskipun pada akhirnya Dawson yang menjadi jantung bagi narasinya yang kompleks. Tetapi yang terpenting dari semua kesenangan itu adalah Boyle tidak pernah kehilangan pesonanya dalam membungkus narasinya bersama ciri khasnya yang enerjik dan berkilau plus hantaman musik keren yang bahkan tidak dipunyai Inception sekalipun.
Berbicara soal istilah “Trance” sendiri menurut mbah Wiki ia digambarkan sebagai sebuah kondisi tidak atau setengah sadar atau kerasukan atau bisa juga genre musik dansa elektronik, tetapi karena kita tidak berbicara horor atau musik, maka yang tersaji di sepanjang 101 menit durasinya adalah pengeritan yang pertama. Tetapi kamu tidak akan benar-benar bertemu dengan hal-hal di 10 menit pertamanya yang diisi dengan salah satu opening terbaik yang pernah dibuat Boyle. Dibuka dengan narasi James McAvoy yang di sini menjadi Simon, kurator lelang benda-benda seni kelas tinggi. Lalu ada perampokan yang dilakukan Franck (Vincent Cassel) dan ungkapan “Don’t be a hero” dan “No piece of art is worth a human life”, namun yang terjadi malah sebaliknya, sebuah kekacauan yang tidak hanya berujung hilangnya sebuah lukisan Goya bernilai 2o juta Pounds tetapi juga amnesia yang dialami Simon.
Masalahnya hanya Simon yang ternyata mengetahui keberadaan lukisan tersebut, dan hanya melalui proses hipnotis yang dilakukan oleh Elizabeth (Rosario Dawson) lukisan itu (kemungkinan) bisa ditemukan. Jika kamu cukup mengenal Danny Boyle, kita tahu bahwa Boyle masih memanjakan dirinya dalam ciri khasnya di sini: Rangkaian flashback, warna- warna cerah, editing enerjik, visual memabukan dan musik-musik trance keren dari langganan Boyle, Rick Smith yang sebelumnya pernah bekerjasama dalam Trainspotting, A Life Less Ordinary, The Beach, dan Sunshine, tetapi di balik teknis cemerlangnya, Boyle juga sukses menerjemahkan skrip cerdas garapan duo Joe Ahearne dan John Hodge (penulis langganan Boyle), hasil adaptasi dari serial televisi Inggris berjudul sama menjadi sebuah sajian heist yang unik dan cepat. Trance menggabungkan narasi tentang perampokan yang gagal dan proses hipnotis yang melibatkan alam bawah sadar manusia, dalam kasus ini adalah pikiran terdalam Simon dan tubuh polis Rosario Dawson, tetapi yang terjadi kemudian ternyata lebih rumit dari sekedar mencari tahu keberadaan sebuah barang hilang ketika ada rahasia besar lain yang tersimpan dalam otak Simon.
Dan pada akhirnya Boyle membawamu ke lapisan-lapisan lebih dalam, mengaburkan batasan antara kenyataan dan sugesti-sugesti hipnotis yang keluar dari mulut manis Dawson yang mengintimidasi, hingga kemudian Boyle meledakan semuanya dengan rentetan twist demi twist mengejutkan yang seperti tidak berujung, bahkan hingga adegan penutupnya. Ya, kamu tidak akan benar-benar tahu apa yang terjadi, mana karakter yang jahat atau yang baik sampai film benar-benar berakhir. Setelah 10 menit pembukaan yang sama memesonanya dengan penampilan James McAvoy, Trance terjermus menjadi thriller rumit dan dalam.
Ketiga karakter utamanya punya porsi yang seimbang, meskipun pada akhirnya Dawson yang menjadi jantung bagi narasinya yang kompleks. Tetapi yang terpenting dari semua kesenangan itu adalah Boyle tidak pernah kehilangan pesonanya dalam membungkus narasinya bersama ciri khasnya yang enerjik dan berkilau plus hantaman musik keren yang bahkan tidak dipunyai Inception sekalipun.
CLICK HERE
ALTERNATIF LINK
CLICK HERE
SUBTITLE
CLICK HERE
Posting Komentar