{[['']]}
Menjelang pertengahan tahun 2008, perfilman di tanah air sempat geger.
Pasalnya, film komedi bertajuk ML (Mau Lagi) harus ditunda peredarannya.
Film yang seharusnya dirilis bulan Mei ditunda entah sampai kapan.
Sejatinya ide cerita yang skenarionya ditulis oleh Awi Suryadi ini
menarik untuk dinanti. Hal menarik tersebut bisa dipilah-pilah dalam
beberapa fase.
Fase pertama adalah kehadiran tiga buah konflik yang ingin diceritakan di sana. Hal tersebut diaminkan oleh sutradara Thomas Nawilis, kolega Awi saat bareng-bareng membesut Gue Kapok Jatuh Cinta. ”Sebenarnya film ini akan digarap oleh tiga sutradara,” cerita Thomas saat dijumpai usai pemutaran film ini. Selain dirinya, ada Awi dan Cheppy Gober. Sebelumnya, Awi sang penulis pernah mencoba gaya penceritaan unik macam yang dilakukannya dalam film Claudia/Jasmine. Namun atas saran produser dari rumah produksi Indika, Shankar RS ide itupun harus dikubur. Alasannya, penonton masih sulit untuk menerima gaya bercerita macam akan mereka eksekusi. Fase yang seharusnya menjadi daya tarik inipun kandas di tengah jalan.
Fase kedua terjadi ketika sang produser memberikan desain poster yang cukup bikin heboh. Mereka yang paham dengan taktik marketing sudah barang tentu paham jika ini hanya sekadar gimmick untuk menarik atensi. Yang namanya kecap harus nomor satu, pun dengan film. Sayangnya, desain ini ditafsirkan lain. Akibatnya fatal, gelombang protes berdatangan hingga membuat film ini ditunda rilisnya. Padahal bukan itu yang dimaui Shankar. ”Film ini merupakan wujud keprihatinan kami atas sikap permisif yang makin membudaya di kalangan remaja Jakarta,” demikian ungkapnya beberapa bulan silam.
Dalam proses penundaannya kemudian pihak produser melakukan sejumlah revisi. Termasuk di dalamnya melakukan syuting ulang dengan mengajak seksolog dr Boyke Dian Nugraha agar efek pendidikan seksnya lebih afdol rasanya. Inilah yang dimasukkan ke dalam fase ketiga. Hasilnya mudah diduga, pihak Indika mendapatkan tanggal edar 30 Oktober 2008.
Bagaimana filmnya sendiri? Sebagai sebuah gambaran realitas, ini memang cuplikan keseharian anak muda di kota besar. Bergaul bebas dengan lawan jenis memang bukan hal aneh belakangan ini. Wisnu, mahasiswa tampan lugu dan polos, sedang menyelesaikan tugas akhir berupa film dokumenter tentang pergaulan bebas di kalangan remaja.
Mario dan Askar, sahabat karib Wisnu, menjalani kisah asmara dengan pacar-pacarnya selayaknya pasangan suami istri Wisnu sebenarnya sangat jengah dengan perilaku Mario dan Askar yang menganut kehidupan bebas dengan pacar-pacarnya. Sedangkan Mario sangat khawatir dengan sikap Wisnu yang dingin dengan wanita.
Taruhan yang diajukan oleh Mario adalah dalam waktu satu bulan, Wisnu harus dapat pacar dan bercinta. Dengan penuh pertimbangan, Wisnu menerima tantangan itu dengan syarat Mario tidak bercinta dengan Manda selama satu bulan juga Dan tanpa diduga, saat Wisnu sedang membantu Mario berbelanja, dia bertemu dengan wanita cantik dan seksi, Lala.
Baru kali ini Wisnu merasakan getar berbeda di hati. Hubungan mereka pun makin dekat dan akrab dan ternyata Lala adalah adik Mario Pupuskah jalinan persahabatan Askar dengan Wisnu tatkala mendapati Wisnu memadu rindu bercumbu rayu dengan Lala, sang adik tercinta? Bilakah lembaran kelabu Wisnu, Mario dan Askar kembali digurat warna? Penuhi rasa penasaran dari kisah di atas dalam Cintaku Selamanya.
Wacana seks memang seyogyanya pula dibimbing oleh seorang seksolog. Langkah ini sudah dijalankan dengan mengundang seorang Boyke Dian Nugraha, sosok yang dianggap khatam untuk urusan satu ini. Ternyata kehadirannya di sini memang tepat sebagai nakhoda yang mengarahkan seperti apakah perilaku seks yang tepat itu. Maka tak salah pula jika tontonan satu ini boleh digadang-gadang sebagai sebuah tuntunan. Inilah fase ketiga tersebut.
Fase pertama adalah kehadiran tiga buah konflik yang ingin diceritakan di sana. Hal tersebut diaminkan oleh sutradara Thomas Nawilis, kolega Awi saat bareng-bareng membesut Gue Kapok Jatuh Cinta. ”Sebenarnya film ini akan digarap oleh tiga sutradara,” cerita Thomas saat dijumpai usai pemutaran film ini. Selain dirinya, ada Awi dan Cheppy Gober. Sebelumnya, Awi sang penulis pernah mencoba gaya penceritaan unik macam yang dilakukannya dalam film Claudia/Jasmine. Namun atas saran produser dari rumah produksi Indika, Shankar RS ide itupun harus dikubur. Alasannya, penonton masih sulit untuk menerima gaya bercerita macam akan mereka eksekusi. Fase yang seharusnya menjadi daya tarik inipun kandas di tengah jalan.
Fase kedua terjadi ketika sang produser memberikan desain poster yang cukup bikin heboh. Mereka yang paham dengan taktik marketing sudah barang tentu paham jika ini hanya sekadar gimmick untuk menarik atensi. Yang namanya kecap harus nomor satu, pun dengan film. Sayangnya, desain ini ditafsirkan lain. Akibatnya fatal, gelombang protes berdatangan hingga membuat film ini ditunda rilisnya. Padahal bukan itu yang dimaui Shankar. ”Film ini merupakan wujud keprihatinan kami atas sikap permisif yang makin membudaya di kalangan remaja Jakarta,” demikian ungkapnya beberapa bulan silam.
Dalam proses penundaannya kemudian pihak produser melakukan sejumlah revisi. Termasuk di dalamnya melakukan syuting ulang dengan mengajak seksolog dr Boyke Dian Nugraha agar efek pendidikan seksnya lebih afdol rasanya. Inilah yang dimasukkan ke dalam fase ketiga. Hasilnya mudah diduga, pihak Indika mendapatkan tanggal edar 30 Oktober 2008.
Bagaimana filmnya sendiri? Sebagai sebuah gambaran realitas, ini memang cuplikan keseharian anak muda di kota besar. Bergaul bebas dengan lawan jenis memang bukan hal aneh belakangan ini. Wisnu, mahasiswa tampan lugu dan polos, sedang menyelesaikan tugas akhir berupa film dokumenter tentang pergaulan bebas di kalangan remaja.
Mario dan Askar, sahabat karib Wisnu, menjalani kisah asmara dengan pacar-pacarnya selayaknya pasangan suami istri Wisnu sebenarnya sangat jengah dengan perilaku Mario dan Askar yang menganut kehidupan bebas dengan pacar-pacarnya. Sedangkan Mario sangat khawatir dengan sikap Wisnu yang dingin dengan wanita.
Taruhan yang diajukan oleh Mario adalah dalam waktu satu bulan, Wisnu harus dapat pacar dan bercinta. Dengan penuh pertimbangan, Wisnu menerima tantangan itu dengan syarat Mario tidak bercinta dengan Manda selama satu bulan juga Dan tanpa diduga, saat Wisnu sedang membantu Mario berbelanja, dia bertemu dengan wanita cantik dan seksi, Lala.
Baru kali ini Wisnu merasakan getar berbeda di hati. Hubungan mereka pun makin dekat dan akrab dan ternyata Lala adalah adik Mario Pupuskah jalinan persahabatan Askar dengan Wisnu tatkala mendapati Wisnu memadu rindu bercumbu rayu dengan Lala, sang adik tercinta? Bilakah lembaran kelabu Wisnu, Mario dan Askar kembali digurat warna? Penuhi rasa penasaran dari kisah di atas dalam Cintaku Selamanya.
Wacana seks memang seyogyanya pula dibimbing oleh seorang seksolog. Langkah ini sudah dijalankan dengan mengundang seorang Boyke Dian Nugraha, sosok yang dianggap khatam untuk urusan satu ini. Ternyata kehadirannya di sini memang tepat sebagai nakhoda yang mengarahkan seperti apakah perilaku seks yang tepat itu. Maka tak salah pula jika tontonan satu ini boleh digadang-gadang sebagai sebuah tuntunan. Inilah fase ketiga tersebut.
DOWNLOAD
ALTERNATIF LINK
Posting Komentar